Monday 13 May 2013

Hello geng?? INDONESIAA!!



“Indonesia..!!” Nama negara ini yang selalu kami teriakkan untuk menjawab sapaan terhadap kami. Nama bangsa ini yang kami ucapkan tatkala kami lakukan pekerjaan kami. Dan sebenarnya untuk negeri ini lah kami ada.

Hal sekecil apapun bisa kita lakukan untuk kemajuan bangsa ini. Hal paling sederhana pun jika dikerjakan bersama tentu hasilnya bisa terlihat meskipun secara bertahap. Dan memang pekerjaan “membenahi” negara ini bukanlah hal yang mudah, bukanlah hal yang bisa disebut sebagai proses instan.. dibutuhkan waktu, dibutuhkan perjuangan, dibutuhkan pengorbanan, dan tentunya dibutuhkan tekad. Kami bukan pahlawan, dan kami pun tidak berharap pantas disebut pahlawan. Tapi kami punya tekad, kami mau mengorbankan waktu, dan kami mau berjuang.. 32 orang pemuda pemudi bangsa ini bergabung dalam suatu gerakan bersama, tak segan berada di pelosok negri yang bahkan mungkin nama tempatnya pun belum pernah kami dengar sebelumnya. Sebelumnya kami tidak banyak tahu tentang hal teknis yang akan terjadi, kesulitan-kesulitan apa yang akan ditemui (dan memang bukan suatu hal tanpa kesulitan), kami hanya mengumpulkan niat untuk bergerak menjawab panggilan “apakah yang bisa diperbuat untuk negri ini?” dan gerakan itu bernama Pencerah Nusantara.

Pencerah Nusantara. Bagaimana bisa kami mencerahkan nusantara ini? Kami bukan petugas penerangan, kami bukan penjual lampu. Tapi kami adalah petugas kesehatan dan kami mau mempromosikan pengetahuan kesehatan kepada lapisan masyarakat yang paling bawah. Berada di tengah masyarakat, belajar budaya kesehatan masyarakat, dan menginfiltrasi perilaku kesehatan masyarakat sesuai latar belakang pendidikan kami yang notabene dokter, bidan, perawat, dan pemerhati kesehatan. Sehat bukanlah hal yang mustahil saat mulai diimplementasikan dari lingkup yang paling kecil. Mungkin selama ini pengetahuan kesehatan masyarakat belum pada tempatnya, mungkin selama ini tak ada yang peduli jika belum terjadi kesakitan, mungkin selama ini akses pelayanan kesehatan belum memadai.. dan selamanya akan tetap seperti itu jika tak ada yang memulai bergerak. Perubahan besar-besaran mungkin akan sulit dicapai, tapi setidaknya kami bisa mulai mencoba menyalakan api semangat di level paling dasar untuk berubah menuju Indonesia lebih cerah.

Keputusan mengirimkan aplikasi pendaftaran, membuat beberapa esai, mengikuti 3 tahap seleksi, perjuangan meninggalkan keluarga dan zona nyaman, melalui 7 minggu pelatihan yang cukup padat menguras fisik dan emosi.. semuanya ini bukanlah apa-apa, belumlah bisa berarti bagi kami. Saat nanti melihat bangsa ini bangkit, barulah kami boleh tersenyum. Saat ini kami masih berada di medan pertempuran, kami baru memulai 28 Oktober 2012 bersamaan dengan momen Sumpah Pemuda, dan perjuangan itu tidak akan berakhir. Semangat selalu kami pompa di 7 lokasi terpencil negeri ini. Mentawai, Berau, Ende, Lindu, Ogotua, Pasuruan, dan Karawang. Bukan masalah berapa banyak lokasi yang ada, bukan masalah di mana kami ditempatkan, tapi apa yang bisa kami perbuat demi mencerahkan Indonesia. Semoga. Dan nama negara inilah yang kembali kami kumandangkan di setiap kegiatan kami. “Indonesia..!!!”

This is The Karawang Team


Tim Pencerah Nusantara Karawang

Stefani Christanti – Dokter Umum

Stefani yang lahir pada tanggal 26 Mei 1984 adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya yang merasa terpicu melakukan sesuatu bagi tanah airnya, sesuai keahlian yang dimilikinya sebagai tenaga kesehatan. Ia melihat masih banyaj masyarakat yang belum sadar untuk menjaga kesehatannya, serta tingginya kepercayaan mereka terhadap faktor non-medis (dukun).

Pada saat menjalani PTT di Puskesmas Oelolok Kab. Timor Tengah Utara, NTT, ia banyak menemui kasus kematian pada ibu dan anak akibat kurangnya pengetahuan dan minimnya fasilitas kesehatan di daerah terpencil. Mereka baru datang menemui dokter ketika sudah sakit parah dan mengalami komplikasi. Ini yang semakin menguatkannya untuk melakukan reorientasi kesehatan sehingga masyarakat percaya kepada pelaku kesehatan. Suatu saat, ia bercita-cita menjadi dokter anak karena ia percaya mereka adalah kunci penerus bangsa.

 Sindi Shabrina – Bidan

Perempuan berkuncir kuda kelahiran 1 April 1988 yang selalu ceria ini lulus S1 Kebidanan Klinik pada tahun 2011 di Poltekes Kemenkes Yogyakarta dan mendapat gelar Sarjana Sains Terapan. Untuk menunjang profesinya, Sindi pernah mengambil pelatihan Basic Hypnosis dan Hypnobirthing.

Sindi bermimpi untuk mengubah paradigm masyarakat Indonesia mengenai pentingnya kesehatan, meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat Indonesia. Melalui Pencerah Nusantara, ia berharap dapat mewujudkan mimpinya itu.



 Zuniatmi – Perawat

Akrab dipanggil Zuni, dara kelahiran 28 Juni 1989 ini melihat program Pencerah Nusantara sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat di daerah terpencil yang minim akses kesehatan, itulah mengapa ia ingin bergabung. Sebagai perawat, ia berkewajiban merawat pasien tanpa membeda-bedakan.

Zuni lulus S1 dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Semasa sekolah ia aktif dalam kegiatan BEM dan Forum Pengkajian dan Pengamalan Islam. Ia juga pernah mendapatkan pelatihan yang diadakan oleh Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana, bekerja sebagai freelance enumerator Kementrian Kesehatan.

 

Rahmad Aji Prasetya – Apoteker


Aji, kelahiran 30 Januari 1989, lulus Pendidikan Profesi Apoteker tahun 2011 dari Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Surabaya. Kiprahnya dalam bidang akademis baik sekali, terbukti dari beasiswa yang pernah ia peroleh dari Kementrian Pendidikan Nasional dan Peningkatan Prestasi Akademik serta gelar Mahasiswa Berprestasi tingkat Fakultas. Tidak hanya dalam bidang akademis, ia pun aktif dalam bidang non akademis sebagai wakil ketua BEM dan BPH ISMAFARSI serta anggota Bulan Sabit Merah Indonesia cabang Surabaya.

Sebelum bergabung di Pencerah Nusantara, Aji adalah dosen penuh waktu di Akademi Farmasi Surabaya. Profesinya pun ia tinggalkan karena ia merasa memiliki kewajiban untuk mengabdi kepada negara tercinta sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki dan dibutuhkan.