Friday 1 November 2013

Masa Hand-Over: This is Pakisjaya!

PN 1, PN 2, dan Pegawai Puskesmas Pakisjaya
Serius ini Pakisjaya?
Pertama kali memasuki wilayah Pakisjaya, kami disuguhi dengan pemandangan yang sudah tidak mengagetkan seharusnya karena sebelumnya sempat melihat videonya. Akan tetapi, kami tetap saja excited dan tidak bisa untuk tidak menoleh ke luar. Terkadang, sensasi yang didapatkan antara melihat langsung akan lebih ngena dibandingkan melihat tidak secara langsung. Yang kedua, kondisi jalan rupaya lebih tergambar dengan sangat nyata, bahkan sangat terasa tatkala melewatinya. Sopir kami saja heran,”Ini serius Karawang?”
Hari-hari berikutnya di pekan pertama masa handover ini, kami langsung ikut terlibat di kegiatan yang dilakukan PN 1. Malam harinya, kami dijelaskan mengenai berbagai hal, mulai dari keadaan Puskesmas, masyarakat, aparat dari desa hingga kabupaten, dan apa saja yang sudah dilakukan.
Siang harinya, dari jam 8.00 s.d. 12.00 atau kadang lebih dari jam 12.00, kami (atau sebagian saja) berada di Puskesmas untuk membantu pelayanan karena adabeberapa petugas yang sedang dinas. Siang hingga sorenya, ada yang orientasi wilayah sambil silaturahmi ke kader Posyandu, aparat desa, dll, dan membicarakan keberlanjutan program, membicarakan kegiatan yang akan dilaksanakan, dan sebagainya.
Mengikuti Minggon Kecamatan
Minggon kecamatan itu semacam apel yang dihadiri oleh kepala desa sekecamatan Pakisjaya dan semua Dinas di Kecamatan, seperti UPTD PAUD SD, KUA, dan tentunya Camat Pakisjaya untuk menyampaikan program-program yang harus dilaksanakan di wilayah kecamatan itu. Biasanya, camat akan menyampaikan informasi terkait dengan program-program yang diinstruksikan dari tingkat kabupaten terkait dengan desa, sedangkan yang lain menyampaikan program sesuai dengan jobdesc dinasnya. Selain itu, mereka juga mengingatkan dan mengevaluasi program yang sebelumnya telah disosialisasikan, apakah berjalan atau tidak dan menanyakan laporannya manakala ada yang belum mengumpulkan.
Kami sangat diuntungkan dengan adanya forum seperti ini karena bisa mengetahui apa saja yang menjadi program pada waktu tertentu dan bagaimana pelaksanaannya. Kami juga bisa menyampaikan pengumuman di forum ini terkait program PN. Di kesempatan kali ini, PN 1 menjadikan forum ini untuk berpamitan karena masa tugasnya sudah berakhir. Dan PN 2 tentunya memperkenalkan diri sebagai penerus yang sebelumnya.
Suasana Kelas Bumil di Desa Solokan
 Kelas Ibu Hamil
Cukup excited waktu pertama kali ikut di kelas ibu hamil. Pesertanya banyak yang masih muda, under twenty. Beberapa diantara mereka diantar ibunya. Dari pengamatan kami, antusiasme peserta selama kelas ini cukup baik; mereka memperhatikan dengan seksama, aktif bertanya ini-itu, sebagian besar mengenai mitos-mitos selama kehamilan, dan lain sebagainya. Akan tetapi, karena faktor goegrafis, akses yang cukup jauh seringkali menjadi penghalang kedatangan mereka.
Silaturahmi ke Pencerah Desa di Tanjung Pakis
Pencerah Desa disini adalah sebutan untuk para kader Posyandu yang baru. Mereka baru direkrut dan dilatih ketika PN menetapkan Desa Tanjung Pakis terkhusus Posyandu Melati 6 sebagai pilot project untuk Posyandu. Meskipun pilot project di desa ini hanya satu posyandu, pelatihan kader ini diikuti oleh semua kader di desa tersebut.
Sore itu, sepulang dari Puskesmas, kami berempat yaitu saya (Ninung), Hamra, Mba Zuni, dan Kak Sindi menemui Ibu Maemunah yang akrab disapa Bu Imut di rumahnya. Intinya, setelah basa-basi dan perkenalan PN 2, kami menanyakan keberlanjutan kegiatan Posyandu yang ternyata belum maksimal. Kesepakatannya, akan diadakan pertemuan seluruh kader dengan ibu bidan dan bu lurah.
Di hari yang telah disepakati, hampir semua kader datang, ibu lurah yang sangat bersemangat untuk menggalakkan kegiatan Posyandu tentunya datang juga. Hanya bidan yang tidak datang karena sedang sakit. Pertemuan berlangsung dengan akrab dan seru karena kami mengambil tempat di pinggiran pantai Tanjung Pakis, objek wisata andalah di Kecamatan Pakisjaya yang merupakan wilayah dari desa pilot project posyandu ini. Disini dihasilkan beberapa kesepakatan sehingga Posyandu bisa berjalan dengan efektif.
Kunjungan ke Balita ‘Gizi Buruk’
Saya tulis gizi buruk dalam tanda kutip karena ternyata setelah kami kunjungi ybs tidak ada tanda-tanda gizi buruk, tetapi keterlambatan perkembangan. Selain itu, berdasarkan penuturan kader Posyandu di wilayah tersebut, orang tua si balita tidak pernah membawa anaknya ke Posyandu.
Setelah berdialog, kami mengetahui bahwa keluarga ini memiliki sejenis trauma terkait Posyandu, khususnya imunisasi. Dulu anak pertamanya pernah dibawa Posyandu, kebetulan saat itu diimunisasi. Alhasil, malam harinya badannya panas, kejang, yang akhirnya tidak tertolong karena penanganan yang salah. Cukup miris mendengar penuturan ibu ini, kendala akses ke pelayanan kesehatan merupakan faktor yang menjadi penyebabnya.
Secara perlahan kami menjelaskan bahwa kegiatan Posyandu tidak hanya imunisasi, lebih ke pemantauan pertumbuhan dan perkembangan serta deteksi dini jika terjadi ketidaksesuaian. Kami juga menjelaskan perihal imunisasi dan efek yang ditimbulkan beserta penanganannya yang tepat. Syukurlah, ibu itu menjadi paham dan berjanji akan rajin ke Posyandu.
Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia
Foto Bersama Salah Satu Peserta Lomba Yel Gerak HCTPS Sedunia
PN 1 bersama dengan MercyCorps Indonesia sudah menyusun agenda ini sebelum kami datang. Akan tetapi, kami PN 2 juga turut ambil bagian dalam event yang melibatkan SD se-Kecamatan Pakisjaya ini. Hamra dan Andika menjadi MC, Ninung sebagai PJ Lomba Poster, Tyas di bagian registrasi, dan Ardi kebagian menemani para pejabat yang turut menghadiri event ini.
Acara berlangsung meriah dan bahkan dapat dikatakan di luar ekspektasi kami karena ada beberapa peserta yang penampilannya luar biasa dan benar-benar menyedot perhatian seluruh perhatian yang hadir. Turut hadir Mrs. Daniel dari MercyCorps yang membuat anak-anak terbengong-bengong karena disitu hadir seorang bule dan mereka tidak mengerti apa yang dibicarakan Mrs. Daniel ketika memberikan sambutan (padahal sudah ada translatornya, mungkin anak-anak itu lebih fokus ke bulenya sendiri kali yaa, disini memang jarang sekali didatangi orang asing).
One Day for Pusling
Penyuluhan Sembari Menunggu Giliran Pemeriksaan
Luasnya wilayah kerja Puskesmas Pakisjaya ditambah dengan akses yang kurang mendukung, menjadi salah penyebab masyarakat tidak datang ke Puskesmas saat sakit. Oleh karena itu, Puskesmas Pakisjaya melaksanakan Puskesmas Keliling atau yang biasa disebut Pusling, secara periodik. Di kesempatan ini, Puskesmas bersama dengan Pencerah Nusantara melaksanakan Pusling di 3 titik, Dusun Tenjojaya (Desa Telukbuyung, merupakan desa terujung di Kecamatan Pakisjaya) dan dua titik lainnya di Dusun Wagirjaya (Desa Telagajaya). Kami melakukan koordinasi dengan bapak wakil (kepala dusun) dalam pelaksanaan Pusling ini.
Alur pelaksanaannya dimulai dengan sounding ke masyarakat (biasanya lewat pengeras suara di masjid), registrasi, penyuluhan kesehatan dan atau/ konseling, pemeriksaan, ambil obat. Sembari antre untuk ambil obat, kami bisa memberikan konseling kepada satu atau beberapa orang, biasanya ibu hamil atau ibu balita. Namun, tidak menutup kemungkinan bapak-bapak juga ikutan. Biasanya ketika ada Pusling, anak-anak juga ikut datang meskipun tidak sedang sakit, hanya menonton. Disitu kami memberikan penyuluhan yang diselingi yel-yel dan games yang menarik agar mereka lebih mengingat apa yang kami sampaikan.
Pada hari itu, kami start pagi sekitar pukul 09.00 dan selesai pukul 17.00 sehingga sampai rumah mendekati pukul 18.00. Mendapatkan banyak sekali insight selama Pusling ini, bisa dari dialog dengan masyarakat dan pengamatan secara langsung.
Saatnya Berpisah...
Serunya Idul Adha bersama Keluarga Baru
Sebenarnya masih banyak hal yang kami dapatkan selama masa hand-over ini. Dari obrolan saat santai, tanya-tanya saat boncengan di motor karena perjalanan yang lumayan jauh, deep sharing sesama profesi, dan sebagainya. Kami juga sempat diajak silaturahmi dengan Kepala Dinas Kesehatan Karawang.
Intinya, kami sangat salut dengan keluarga baru kami disini, Pencerah Nusantara Karawang angkatan 1, atas apa yang telah mereka lakukan di Pakisjaya ini dengan tantangan yang ‘khas’, berbeda dengan penempatan lain.
Banyak momen yang tak terlupakan bersama keluarga baru ini seperti saat merayakan Idul Adha di lingkungan baru, bakaran sate di samping rumah, serunya ngerjain Bang Ardi pas ulang tahun, naik motor di pematang empang Tanjung Pakis sampai yang tadinya dibonceng lebih memilih jalan kaki, isi perut yang berasa diaduk-aduk waktu melewati medan yang lumayan, dan banyak lagi yang lainnya.