Sunday 14 December 2014

Kunjungan Ke Rumah Keluarga dengan Balita Gizi Buruk



Kabupaten Karawang merupakan daerah yang tidak jauh dari Ibukota Jakarta. Namun di Kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang seolah jauh dari Ibukota Jakarta karena kesadaran masyarakat terhadap kesehatan masih rendah. Masyarakat di sini pun masih mengesampingkan pentingnya  pemberian makanan bergizi pada balita. Belakangan ini Petugas Gizi Puskesmas dan Bidan Desa menemukan 2 kasus gizi buruk di Desa Solokan. Untuk memastikan keadaan ini, Tim Pencerah melakukan kunjungan ke rumah keluarga dengan balita gizi buruk.
An. A anak dari Ny. S berusia 8 bulan namun berat badannya hanya 4,1 Kg dan panjang badannya 61 cm. Melihat kondisi ini, Bidan Desa melaporkan kepada petugas gizi puskesmas dan kemudian langsung dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan pemulihan  gizi. Memang kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan di sini masih rendah sehingga petugas gizi puskesmas pun mengalami kesulitan dalam merujuk pasien ini. Orang tua pasien sempat menolak ketika pasien akan dirujuk ke rumah sakit karena alasan biaya. Berbagai upaya sudah dilakukan bahkan sampai melibatkan RT dan Kepala Desa setempat. Bersyukur usaha petugas gizi kesehatan berhasil sehingga An. A mendapatkan perawatan di rumah sakit selama 1 minggu. Dokter menyatakan bahwa An. A mengalami kelainan bawaan yaitu Down Syndrome. Selain asupan pemberian ASI dan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang kurang, penyakit Down Syndrome juga diduga sebagai penyebab dari gizi buruk An. A.
An. A dan Ny. S saat dikunjungi Tim Pencerah Nusantara di Rumahnya
Masih di Desa yang sama yaitu Desa Solokan. An. F juga menderita gizi buruk. Ny. A ibu dari An. F menyatakan bahwa saat lahir berat badan An. F memang kurang dari 2500 gram. “Seingat saya berat badan waktu lahir 1200 gram” ucap Ny. A. Saat ini, berat badan An. F di usianya yang ke 27 bulan adalah 7,5 Kg dan tinggi badan 72 cm. An. F memiliki saudara kembar dengan gizi baik. Saudara kembar yang tidak sama status gizinya. Yang satu gizi baik dan yang satunya lagi gizi buruk. Selain BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), pneumonia berat menjadi penyakit penyerta yang menyebabkan An. F mengalami gizi buruk. An. F pun sempat dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan (rawat jalan).

An. F dan Ny. A saat dikunjungi Tim Pencerah Nusantara di Rumahnya
 
Semenjak Tim Pencerah bertugas di Kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang, kinerja petugas gizi puskesmas mengalami peningkatan dalam menangani kasus gizi buruk. Kolaborasi dan pendampingan terus Tim Pencerah lakukan ke petugas puskesmas serta perangkat desa. Permasalahan gizi pada anak merupakan hal yang penting untuk segera ditangani karena berhubungan erat dengan MDGs poin 1 dan 2 yaitu memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem serta menurunkan angka kematian anak. Kolaborasi ini terus Tim Pencerah lakukan. Tidak mengenal lelah dan rintangan. Semuanya akan kami jadikan tantangan untuk suatu proses pembelajaran dan rantai kebaikan.