PN 1, PN 2, dan Pegawai Puskesmas Pakisjaya |
Serius ini Pakisjaya?
Pertama kali memasuki wilayah Pakisjaya,
kami disuguhi dengan pemandangan yang sudah tidak mengagetkan seharusnya karena
sebelumnya sempat melihat videonya. Akan tetapi, kami tetap saja excited dan
tidak bisa untuk tidak menoleh ke luar. Terkadang, sensasi yang didapatkan
antara melihat langsung akan lebih ngena dibandingkan melihat tidak secara
langsung. Yang kedua, kondisi jalan rupaya lebih tergambar dengan sangat nyata,
bahkan sangat terasa tatkala melewatinya. Sopir kami saja heran,”Ini serius
Karawang?”
Hari-hari berikutnya di pekan pertama
masa handover ini, kami langsung ikut terlibat di kegiatan yang dilakukan PN 1.
Malam harinya, kami dijelaskan mengenai berbagai hal, mulai dari keadaan
Puskesmas, masyarakat, aparat dari desa hingga kabupaten, dan apa saja yang
sudah dilakukan.
Siang harinya, dari jam 8.00 s.d. 12.00
atau kadang lebih dari jam 12.00, kami (atau sebagian saja) berada di Puskesmas
untuk membantu pelayanan karena adabeberapa petugas yang sedang dinas. Siang
hingga sorenya, ada yang orientasi wilayah sambil silaturahmi ke kader
Posyandu, aparat desa, dll, dan membicarakan keberlanjutan program,
membicarakan kegiatan yang akan dilaksanakan, dan sebagainya.
Mengikuti Minggon Kecamatan
Minggon kecamatan itu semacam apel yang
dihadiri oleh kepala desa sekecamatan Pakisjaya dan semua Dinas di Kecamatan,
seperti UPTD PAUD SD, KUA, dan tentunya Camat Pakisjaya untuk menyampaikan
program-program yang harus dilaksanakan di wilayah kecamatan itu. Biasanya,
camat akan menyampaikan informasi terkait dengan program-program yang
diinstruksikan dari tingkat kabupaten terkait dengan desa, sedangkan yang lain
menyampaikan program sesuai dengan jobdesc dinasnya. Selain itu, mereka juga
mengingatkan dan mengevaluasi program yang sebelumnya telah disosialisasikan,
apakah berjalan atau tidak dan menanyakan laporannya manakala ada yang belum
mengumpulkan.
Kami sangat diuntungkan dengan adanya
forum seperti ini karena bisa mengetahui apa saja yang menjadi program pada
waktu tertentu dan bagaimana pelaksanaannya. Kami juga bisa menyampaikan
pengumuman di forum ini terkait program PN. Di kesempatan kali ini, PN 1
menjadikan forum ini untuk berpamitan karena masa tugasnya sudah berakhir. Dan
PN 2 tentunya memperkenalkan diri sebagai penerus yang sebelumnya.
Suasana Kelas Bumil di Desa Solokan |
Kelas Ibu Hamil
Cukup excited
waktu pertama kali ikut di kelas ibu hamil. Pesertanya banyak yang masih muda,
under twenty. Beberapa diantara mereka diantar ibunya. Dari pengamatan kami,
antusiasme peserta selama kelas ini cukup baik; mereka memperhatikan dengan
seksama, aktif bertanya ini-itu, sebagian besar mengenai mitos-mitos selama
kehamilan, dan lain sebagainya. Akan tetapi, karena faktor goegrafis, akses
yang cukup jauh seringkali menjadi penghalang kedatangan mereka.
Silaturahmi ke Pencerah Desa di Tanjung
Pakis
Pencerah Desa disini adalah sebutan untuk
para kader Posyandu yang baru. Mereka baru direkrut dan dilatih ketika PN
menetapkan Desa Tanjung Pakis terkhusus Posyandu Melati 6 sebagai pilot project
untuk Posyandu. Meskipun pilot project di desa ini hanya satu posyandu,
pelatihan kader ini diikuti oleh semua kader di desa tersebut.
Sore itu, sepulang dari Puskesmas, kami
berempat yaitu saya (Ninung), Hamra, Mba Zuni, dan Kak Sindi menemui Ibu Maemunah
yang akrab disapa Bu Imut di rumahnya. Intinya, setelah basa-basi dan
perkenalan PN 2, kami menanyakan keberlanjutan kegiatan Posyandu yang ternyata
belum maksimal. Kesepakatannya, akan diadakan pertemuan seluruh kader dengan
ibu bidan dan bu lurah.
Di hari yang telah disepakati, hampir
semua kader datang, ibu lurah yang sangat bersemangat untuk menggalakkan
kegiatan Posyandu tentunya datang juga. Hanya bidan yang tidak datang karena
sedang sakit. Pertemuan berlangsung dengan akrab dan seru karena kami mengambil
tempat di pinggiran pantai Tanjung Pakis, objek wisata andalah di Kecamatan
Pakisjaya yang merupakan wilayah dari desa pilot project posyandu ini. Disini
dihasilkan beberapa kesepakatan sehingga Posyandu bisa berjalan dengan efektif.
Kunjungan ke Balita ‘Gizi Buruk’
Saya tulis gizi buruk dalam tanda kutip
karena ternyata setelah kami kunjungi ybs tidak ada tanda-tanda gizi buruk,
tetapi keterlambatan perkembangan. Selain itu, berdasarkan penuturan kader
Posyandu di wilayah tersebut, orang tua si balita tidak pernah membawa anaknya
ke Posyandu.
Setelah berdialog, kami mengetahui bahwa
keluarga ini memiliki sejenis trauma terkait Posyandu, khususnya imunisasi.
Dulu anak pertamanya pernah dibawa Posyandu, kebetulan saat itu diimunisasi.
Alhasil, malam harinya badannya panas, kejang, yang akhirnya tidak tertolong
karena penanganan yang salah. Cukup miris mendengar penuturan ibu ini, kendala
akses ke pelayanan kesehatan merupakan faktor yang menjadi penyebabnya.
Secara perlahan kami menjelaskan bahwa
kegiatan Posyandu tidak hanya imunisasi, lebih ke pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan serta deteksi dini jika terjadi ketidaksesuaian. Kami juga
menjelaskan perihal imunisasi dan efek yang ditimbulkan beserta penanganannya
yang tepat. Syukurlah, ibu itu menjadi paham dan berjanji akan rajin ke
Posyandu.
Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun
Sedunia
Foto Bersama Salah Satu Peserta Lomba Yel Gerak HCTPS Sedunia |
PN 1 bersama dengan MercyCorps Indonesia
sudah menyusun agenda ini sebelum kami datang. Akan tetapi, kami PN 2 juga
turut ambil bagian dalam event yang melibatkan SD se-Kecamatan Pakisjaya ini.
Hamra dan Andika menjadi MC, Ninung sebagai PJ Lomba Poster, Tyas di bagian
registrasi, dan Ardi kebagian menemani para pejabat yang turut menghadiri event
ini.
Acara berlangsung meriah dan bahkan dapat
dikatakan di luar ekspektasi kami karena ada beberapa peserta yang
penampilannya luar biasa dan benar-benar menyedot perhatian seluruh perhatian
yang hadir. Turut hadir Mrs. Daniel dari MercyCorps yang membuat anak-anak
terbengong-bengong karena disitu hadir seorang bule dan mereka tidak mengerti
apa yang dibicarakan Mrs. Daniel ketika memberikan sambutan (padahal sudah ada
translatornya, mungkin anak-anak itu lebih fokus ke bulenya sendiri kali yaa,
disini memang jarang sekali didatangi orang asing).
One Day for Pusling
Penyuluhan Sembari Menunggu Giliran Pemeriksaan |
Luasnya wilayah kerja Puskesmas Pakisjaya
ditambah dengan akses yang kurang mendukung, menjadi salah penyebab masyarakat
tidak datang ke Puskesmas saat sakit. Oleh karena itu, Puskesmas Pakisjaya
melaksanakan Puskesmas Keliling atau yang biasa disebut Pusling, secara
periodik. Di kesempatan ini, Puskesmas bersama dengan Pencerah Nusantara
melaksanakan Pusling di 3 titik, Dusun Tenjojaya (Desa Telukbuyung, merupakan
desa terujung di Kecamatan Pakisjaya) dan dua titik lainnya di Dusun Wagirjaya
(Desa Telagajaya). Kami melakukan koordinasi dengan bapak wakil (kepala dusun)
dalam pelaksanaan Pusling ini.
Alur pelaksanaannya dimulai dengan
sounding ke masyarakat (biasanya lewat pengeras suara di masjid), registrasi,
penyuluhan kesehatan dan atau/ konseling, pemeriksaan, ambil obat. Sembari
antre untuk ambil obat, kami bisa memberikan konseling kepada satu atau
beberapa orang, biasanya ibu hamil atau ibu balita. Namun, tidak menutup
kemungkinan bapak-bapak juga ikutan. Biasanya ketika ada Pusling, anak-anak
juga ikut datang meskipun tidak sedang sakit, hanya menonton. Disitu kami
memberikan penyuluhan yang diselingi yel-yel dan games yang menarik agar mereka
lebih mengingat apa yang kami sampaikan.
Pada hari itu, kami start pagi sekitar
pukul 09.00 dan selesai pukul 17.00 sehingga sampai rumah mendekati pukul
18.00. Mendapatkan banyak sekali insight selama Pusling ini, bisa dari dialog
dengan masyarakat dan pengamatan secara langsung.
Saatnya Berpisah...
Serunya Idul Adha bersama Keluarga Baru |
Sebenarnya masih banyak hal yang kami
dapatkan selama masa hand-over ini. Dari obrolan saat santai, tanya-tanya saat
boncengan di motor karena perjalanan yang lumayan jauh, deep sharing sesama
profesi, dan sebagainya. Kami juga sempat diajak silaturahmi dengan Kepala
Dinas Kesehatan Karawang.
Intinya, kami sangat salut dengan
keluarga baru kami disini, Pencerah Nusantara Karawang angkatan 1, atas apa
yang telah mereka lakukan di Pakisjaya ini dengan tantangan yang ‘khas’,
berbeda dengan penempatan lain.
Banyak momen yang tak terlupakan bersama
keluarga baru ini seperti saat merayakan Idul Adha di lingkungan baru, bakaran
sate di samping rumah, serunya ngerjain Bang Ardi pas ulang tahun, naik motor
di pematang empang Tanjung Pakis sampai yang tadinya dibonceng lebih memilih
jalan kaki, isi perut yang berasa diaduk-aduk waktu melewati medan yang
lumayan, dan banyak lagi yang lainnya.
0 komentar:
Post a Comment