Kabupaten
Karawang merupakan daerah yang tidak jauh dari Ibukota Jakarta. Namun di
Kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang seolah jauh dari Ibukota Jakarta karena
kesadaran masyarakat terhadap kesehatan masih rendah. Masyarakat di sini pun
masih mengesampingkan pentingnya
pemberian makanan bergizi pada balita. Belakangan ini Petugas Gizi
Puskesmas dan Bidan Desa menemukan 2 kasus gizi buruk di Desa Solokan. Untuk
memastikan keadaan ini, Tim Pencerah melakukan kunjungan ke rumah keluarga
dengan balita gizi buruk.
An. A anak dari Ny. S berusia 8
bulan namun berat badannya hanya 4,1 Kg dan panjang badannya 61 cm. Melihat
kondisi ini, Bidan Desa melaporkan kepada petugas gizi puskesmas dan kemudian
langsung dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan pemulihan gizi. Memang kesadaran dan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan di sini masih rendah sehingga petugas gizi
puskesmas pun mengalami kesulitan dalam merujuk pasien ini. Orang tua pasien
sempat menolak ketika pasien akan dirujuk ke rumah sakit karena alasan biaya.
Berbagai upaya sudah dilakukan bahkan sampai melibatkan RT dan Kepala Desa
setempat. Bersyukur usaha petugas gizi kesehatan berhasil sehingga An. A
mendapatkan perawatan di rumah sakit selama 1 minggu. Dokter menyatakan bahwa
An. A mengalami kelainan bawaan yaitu Down
Syndrome. Selain asupan pemberian ASI dan PMT (Pemberian Makanan Tambahan)
yang kurang, penyakit Down Syndrome
juga diduga sebagai penyebab dari gizi buruk An. A.
![]() |
An. A dan Ny. S saat dikunjungi Tim Pencerah Nusantara di Rumahnya |
Masih
di Desa yang sama yaitu Desa Solokan. An. F juga menderita gizi buruk. Ny. A
ibu dari An. F menyatakan bahwa saat lahir berat badan An. F memang kurang dari
2500 gram. “Seingat saya berat badan waktu lahir 1200 gram” ucap Ny. A. Saat
ini, berat badan An. F di usianya yang ke 27 bulan adalah 7,5 Kg dan tinggi
badan 72 cm. An. F memiliki saudara kembar dengan gizi baik. Saudara kembar
yang tidak sama status gizinya. Yang satu gizi baik dan yang satunya lagi gizi
buruk. Selain BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), pneumonia berat menjadi penyakit
penyerta yang menyebabkan An. F mengalami gizi buruk. An. F pun sempat dirujuk
ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan (rawat jalan).
Semenjak
Tim Pencerah bertugas di Kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang, kinerja
petugas gizi puskesmas mengalami peningkatan dalam menangani kasus gizi buruk.
Kolaborasi dan pendampingan terus Tim Pencerah lakukan ke petugas puskesmas
serta perangkat desa. Permasalahan gizi pada anak merupakan hal yang penting
untuk segera ditangani karena berhubungan erat dengan MDGs poin 1 dan 2 yaitu
memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem serta menurunkan angka kematian
anak. Kolaborasi ini terus Tim Pencerah lakukan. Tidak mengenal lelah dan
rintangan. Semuanya akan kami jadikan tantangan untuk suatu proses pembelajaran
dan rantai kebaikan.
0 komentar:
Post a Comment