“Indonesia.. ” Nama negara ini yang selalu
kami teriakkan untuk menjawab sapaan terhadap kami. Nama bangsa ini yang kami
ucapkan tatkala kami lakukan pekerjaan kami. Dan sebenarnya untuk negeri ini
lah kami ada.
Hal sekecil apapun bisa kita lakukan untuk
kemajuan bangsa ini. Hal paling sederhana pun jika dikerjakan bersama tentu
hasilnya bisa terlihat meskipun secara bertahap. Dan memang pekerjaan
“membenahi” negara ini bukanlah hal yang mudah, bukanlah hal yang bisa disebut
sebagai proses instan.. dibutuhkan waktu, dibutuhkan perjuangan, dibutuhkan
pengorbanan, dan tentunya dibutuhkan tekad. Kami bukan pahlawan, dan kami pun
tidak berharap pantas disebut pahlawan. Tapi kami punya tekad, kami mau
mengorbankan waktu, dan kami mau berjuang.. 32 orang pemuda pemudi bangsa ini
bergabung dalam suatu gerakan bersama, tak segan berada di pelosok negri yang
bahkan mungkin nama tempatnya pun belum pernah kami dengar sebelumnya.
Sebelumnya kami tidak banyak tahu tentang hal teknis yang akan terjadi,
kesulitan-kesulitan apa yang akan ditemui (dan memang bukan suatu hal tanpa
kesulitan), kami hanya mengumpulkan niat untuk bergerak menjawab panggilan
“apakah yang bisa diperbuat untuk negri ini?” dan gerakan itu bernama Pencerah
Nusantara.
Pencerah Nusantara. Bagaimana bisa kami
mencerahkan nusantara ini? Kami bukan petugas penerangan, kami bukan penjual
lampu. Tapi kami adalah petugas kesehatan dan kami mau mempromosikan
pengetahuan kesehatan kepada lapisan masyarakat yang paling bawah. Berada di
tengah masyarakat, belajar budaya kesehatan masyarakat, dan menginfiltrasi
perilaku kesehatan masyarakat sesuai latar belakang pendidikan kami yang
notabene dokter, bidan, perawat, dan pemerhati kesehatan. Sehat bukanlah hal
yang mustahil saat mulai diimplementasikan dari lingkup yang paling kecil.
Mungkin selama ini pengetahuan kesehatan masyarakat belum pada tempatnya,
mungkin selama ini tak ada yang peduli jika belum terjadi kesakitan, mungkin
selama ini akses pelayanan kesehatan belum memadai.. dan selamanya akan tetap
seperti itu jika tak ada yang memulai bergerak. Perubahan besar-besaran mungkin
akan sulit dicapai, tapi setidaknya kami bisa mulai mencoba menyalakan api
semangat di level paling dasar untuk berubah menuju Indonesia lebih cerah.
Keputusan mengirimkan aplikasi pendaftaran,
membuat beberapa esai, mengikuti 3 tahap seleksi, perjuangan meninggalkan
keluarga dan zona nyaman, melalui 7 minggu pelatihan yang cukup padat menguras
fisik dan emosi.. semuanya ini bukanlah apa-apa, belumlah bisa berarti bagi
kami. Saat nanti melihat bangsa ini bangkit, barulah kami boleh tersenyum. Saat
ini kami masih berada di medan pertempuran, kami baru memulai 28 Oktober 2012
bersamaan dengan momen Sumpah Pemuda, dan perjuangan itu tidak akan berakhir.
Semangat selalu kami pompa di 7 lokasi terpencil negeri ini. Mentawai, Berau,
Ende, Lindu, Ogotua, Pasuruan, dan Karawang. Bukan masalah berapa banyak lokasi
yang ada, bukan masalah di mana kami ditempatkan, tapi apa yang bisa kami
perbuat demi mencerahkan Indonesia. Semoga. Dan nama negara inilah yang kembali
kami kumandangkan di setiap kegiatan kami. “Indonesia..!!!”
#written in 09/02/2013
#written in 09/02/2013
0 komentar:
Post a Comment