Saturday 9 February 2013

Gerakan itu Bernama Pencerah Nusantara

“Indonesia.. ” Nama negara ini yang selalu kami teriakkan untuk menjawab sapaan terhadap kami. Nama bangsa ini yang kami ucapkan tatkala kami lakukan pekerjaan kami. Dan sebenarnya untuk negeri ini lah kami ada.
 
Hal sekecil apapun bisa kita lakukan untuk kemajuan bangsa ini. Hal paling sederhana pun jika dikerjakan bersama tentu hasilnya bisa terlihat meskipun secara bertahap. Dan memang pekerjaan “membenahi” negara ini bukanlah hal yang mudah, bukanlah hal yang bisa disebut sebagai proses instan.. dibutuhkan waktu, dibutuhkan perjuangan, dibutuhkan pengorbanan, dan tentunya dibutuhkan tekad. Kami bukan pahlawan, dan kami pun tidak berharap pantas disebut pahlawan. Tapi kami punya tekad, kami mau mengorbankan waktu, dan kami mau berjuang.. 32 orang pemuda pemudi bangsa ini bergabung dalam suatu gerakan bersama, tak segan berada di pelosok negri yang bahkan mungkin nama tempatnya pun belum pernah kami dengar sebelumnya. Sebelumnya kami tidak banyak tahu tentang hal teknis yang akan terjadi, kesulitan-kesulitan apa yang akan ditemui (dan memang bukan suatu hal tanpa kesulitan), kami hanya mengumpulkan niat untuk bergerak menjawab panggilan “apakah yang bisa diperbuat untuk negri ini?” dan gerakan itu bernama Pencerah Nusantara.

Pencerah Nusantara. Bagaimana bisa kami mencerahkan nusantara ini? Kami bukan petugas penerangan, kami bukan penjual lampu. Tapi kami adalah petugas kesehatan dan kami mau mempromosikan pengetahuan kesehatan kepada lapisan masyarakat yang paling bawah. Berada di tengah masyarakat, belajar budaya kesehatan masyarakat, dan menginfiltrasi perilaku kesehatan masyarakat sesuai latar belakang pendidikan kami yang notabene dokter, bidan, perawat, dan pemerhati kesehatan. Sehat bukanlah hal yang mustahil saat mulai diimplementasikan dari lingkup yang paling kecil. Mungkin selama ini pengetahuan kesehatan masyarakat belum pada tempatnya, mungkin selama ini tak ada yang peduli jika belum terjadi kesakitan, mungkin selama ini akses pelayanan kesehatan belum memadai.. dan selamanya akan tetap seperti itu jika tak ada yang memulai bergerak. Perubahan besar-besaran mungkin akan sulit dicapai, tapi setidaknya kami bisa mulai mencoba menyalakan api semangat di level paling dasar untuk berubah menuju Indonesia lebih cerah.


Keputusan mengirimkan aplikasi pendaftaran, membuat beberapa esai, mengikuti 3 tahap seleksi, perjuangan meninggalkan keluarga dan zona nyaman, melalui 7 minggu pelatihan yang cukup padat menguras fisik dan emosi.. semuanya ini bukanlah apa-apa, belumlah bisa berarti bagi kami. Saat nanti melihat bangsa ini bangkit, barulah kami boleh tersenyum. Saat ini kami masih berada di medan pertempuran, kami baru memulai 28 Oktober 2012 bersamaan dengan momen Sumpah Pemuda, dan perjuangan itu tidak akan berakhir. Semangat selalu kami pompa di 7 lokasi terpencil negeri ini. Mentawai, Berau, Ende, Lindu, Ogotua, Pasuruan, dan Karawang. Bukan masalah berapa banyak lokasi yang ada, bukan masalah di mana kami ditempatkan, tapi apa yang bisa kami perbuat demi mencerahkan Indonesia. Semoga. Dan nama negara inilah yang kembali kami kumandangkan di setiap kegiatan kami. “Indonesia..!!!”

#written in 09/02/2013

0 komentar:

Post a Comment