Saturday 26 October 2013

PN Batch #2: Sepenuh Hati Mengabdi untuk Indonesia yang Lebih Cerah!

Pencerah Nusantara Angkatan Kedua bersama Koordinator Program; Ibu Diah Saminarsih
Dalam rangka percepatan pencapaian Millenium Development Goals (MDGs), Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs menginisiasi beberapa program terkait dengan bidang kesehatan, salah satunya adalah Pencerah Nusantara (PN). Program ini telah berjalan satu tahun terhitung Oktober 2013 dengan menerjunkan tim yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, dan pemerhati kesehatan di tujuh wilayah penempatan.
Mereka yang telah terjun ke tujuh penempatan itu, yaitu para pencerah angkatan pertama, telah ditarik dari wilayah penugasan pada tanggal 24 Oktober 2013. Untuk setahun ke depan, tujuh titik penempatan itu akan diisi oleh para pencerah angkatan kedua. Sama halnya dengan angkatan pertama, PN angkatan kedua juga menjalani beberapa tahapan sebelum akhirnya berkontribusi di penempatan yang telah ditentukan.
Proses Seleksi Angkatan Kedua
Tahap pertama yang wajib dilalui oleh para calon pencerah adalah pendaftaran via online. Mengisi riwayat hidup dan beberapa pertanyaan dalam bentuk essai singkat. Dari sini, ada 139 yang dinyatakan lolos.
Tahapan berikutnya adalah seleksi yang mengharuskan para calon pencerah ini bertemu langsung dengan para penguji. Ada tiga jenis tes yang harus dijalani, antara lain tes wawancara, psikologi, dan Focus Group Discussion (FGD). Keseluruhannya memakan waktu satu hari sehingga seleksi tahap kedua ini dilaksanakan dalam waktu enam hari.
Dari seleksi tahap kedua ini, 35 orang dinyatakan lulus dan selanjutnya akan memasuki masa pelatihan yang dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus s.d. 3 Oktober 2013.
Masa-masa Pelatihan
Di sinilah para calon pencerah bertemu satu sama lain, bertemu dengan rekan-rekan seprofesi maupun sepenempatan. Basecamp pelatihan kami di Museum Listrik dan Energi Baru, Taman Mini Indonesia Indah. Meskipun begitu, kami sering pergi ke tempat-tempat lain untuk mengikuti pelatihan yang telah ditentukan panitia.
Di awal, kami diberi pengarahan tentang pengenalan program, setting expectations, dan team building. Saat itulah kami lebih mengerti apa itu Pencerah Nusantara, latar belakang, dan sebagainya. Hal ini membuat kami semakin yakin akan pilihan kami saat ini: menjadi pencerah nusantara!
Kami juga berkesempatan melakukan audiensi dengan Kepala UKP4, Bapak Kuntoro Mangkusubroto. Masih teringat sekali akan pesan beliau yang kurang lebihnya begini, “Lakukan apa saja yang bisa kau lakukan, jangan peduli dengan suara sumbang disana (terkait berbagai kepentingan, dsb.) dan teruslah memberi arti dalam hidup ini. Senyum tulus dan rasa terima kasih dari orang yang kita bantu itu pasti kan memberikan kesan yang dalam bagi kita.”
Sharing Session with CEO GE Indonesia; Handry Satriago
Selain dengan Pak Kun, kami mendapatkan banyak sekali cerita dan inspirasi dari orang-orang yang luar biasa, seperti Yanuar Nugroho (UKP4 dan Dosen Manchester University), dr. Sofia Hage, Budi Setyarso (wartawan senior Tempo), Handry Satriago (CEO GE Indonesia), dan lain-lain. Paparan mengenai pengalaman-pengalaman beliau dalam berkontribusi untuk negeri ini dengan segala tantangannya menjadi sumber kekuatan tersendiri bagi kami.

Materi pelatihan yang diberikan sangat beragam, mulai dari pelatihan terkait dengan kompetensi medis yang meliputi Pelatihan Pelayanan Obstetri, Neonatal, dan Emergensi Dasar (PONED), Ilmu Kesehatan Anak, Pertolongan Pertama, Gizi Anak dan Infant Feeding, USG dan V-Scan, ada juga pelatihan terkait dengan Ilmu Kedokteran Komunitas yang terdiri dari Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Manajemen Puskesmas, Evaluasi Program, Diagnosis Komunitas, Pemberdayaan Masyarakat, Quality Assurance, Patient and Worker Safety, dan Posyandu. Pelatihan ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan RSUPN Cipto Mangunkusumo. Selain itu, kami juga berkesempatan terjun langsung ke Puskesmas di Jakarta untuk melihat dan melaksanakan secara langsung terkait dengan manajemen Puskesmas.

Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) di FK UI
Selain materi-materi di atas, kami juga mengikuti pelatihan kepemimpinan di Akademi Militer Magelang selama lima hari. Pengalaman ini menjadi momen yang sangat berharga karena disana kami dilatih kedisiplinan, bounding team, bela negara, survival, dan lain sebagainya.
Semakin komprehensif lagi dengan sesi seru bersama CIPG dimana kami melakukan live in. Ada yang berperan sebagai pemulung, pembersih toilet, pekerja di taman, pelayan toko, dan penjaga anjungan di TMII. Banyak sekali hal yang kami dapatkan dari sesi ini. Dengan mengalami sendiri menjadi ‘orang kecil’ ini, kami menjadi semakin mengerti dan memahami apa yang biasanya mereka rasakan di kesehariannya. Meskipun live-in ini hanya sehari, berharap sangat agar ini menjadi sesuatu yang nantinya berguna saat live-in selama satu tahun di penempatan atau bahkan setelahnya.

Suasana Briefing sebelum Menjalani Live-in di TMII
Terkait dengan peran kami di masyarakat nanti, yaitu sebagai supporting system yang sudah ada, kami juga mendapatkan pelatihan bagaimana cara menggerakkan masyarakat/ community mobolization bersama MercyCorps. Pelatihan tentang cara melakukan konseling bersama Lembaga Penelitian Psikologi (LPPsi) UI, dan cara menjadi fasiilitator yang baik bersama Bank BTPN.



Setahun untuk Indonesia yang Lebih Cerah
Serangkaian acara pelatihan telah kami lalui. Tibalah saatnya dilantik menjadi pencerah yang baru, Pencerah Nusantara Angkatan kedua. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, seperti mitra Pencerah Nusantara (GE Foundation, CIPG, InSpirit, Kompas, dll) dan tentunya Prof. Nila Djuwita Moeloek selaku Utusan Khusus Presiden untuk MDGs.
Suasana Pelantikan PN Amgkatan Kedua

Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
dst ....
Saat lagu kebangsaan itu berkumandang, satu persatu dari kami maju, mencium bendera Merah Putih dengan khidmat, kemudian Prof. Nila menyematkan pin yang akan menjadi kebanggan sekaligus pengingat selama tugas setahun ke depan. Pengingat bahwa kami membawa pin bergambar bendera yang menjadi lambang pemersatu bangsa kami tercinta. Beberapa tak sanggup menahan rasa haru, bangga, dan lain sebagainya sehingga meneteskan air mata. Itulah momen pelantikan Pencerah Nusantara Angkatan Kedua. Momen yang akan selalu kami ingat tidak hanya untuk setahun ke depan, tapi sepanjang hidup kami.
Audiensi dengan Wakil Presiden RI
Foto Bersama Usai Audiensi dengan Wakil Presiden
Keesokan harinya, kami berkesempatan melakukan audiensi dengan Wakil Presiden RI, Bapak Budiono di Sekretariat Wakil Presiden. Pak Wapres sangat mendukung program ini dan berpesan kepada kami bahwa untuk melakukan perubahan, aspek yang paling penting adalah manusianya, yaitu manusia yang berkualitas. Sedangkan kelompok usia yang paling strategis untuk diintervensi adalah anak-anak, karena masa depan mereka masih panjang dan mudah untuk diberi pemahaman yang baru.

Saatnya berpisah...
Pemberangkatan tim pencerah angkatan kedua dibagi menjadi 3 ‘kloter’. Pertama, ada tim Berau, Ogotua, Lindu, dan Tosari yang berangkat pagi-pagi tanggal 3 Oktoober 2013. Siangnya, sekitar pukul 11.00, tim Karawang berangkat dengan mobil yang sangat nyaman dengan dibekali berbagai barang untuk diberikan kepada Posyandu di sana. Keesokan harinya, tim Mentawai dan Ende juga bertolak ke lokasi masing-masing.
Isak-tangis mengiringi perpisahan kami. Akan tetapi, masing-masing saling menyemangati untuk berbuat semaksimal mungkin di penempatan dan pada akhirnya akan kembali lagi setahun yang akan datang dengan keadaan yang lebih baik, karena telah melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain.
Dari sinilah kami memulai langkah kami, para Pencerah Nusantara Angkatan Kedua.

Sepenuh Hati Mengabdi untuk Indonesia yang Lebih Cerah :)

0 komentar:

Post a Comment