Monday 3 November 2014

Satu Mimpi, Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Primer Lebih Baik

“Untuk menjadikan yang tidak ada menjadi ada itu mudah, untuk meningkatkan dan mempertahankan yang kini sudah ada itu jauh lebih sulit.”

            Kalimat itu disampaikan Ibu Diah Saminarsih ketika Training sebelum keberangkatan bulan Agustus lalu. ini berkaitan dengan tugas kami sebagai Pencerah Nusantara angkatan ke-tiga yang diharapkan bisa meninggalkan program-program yang akan terus bisa ditingkatkan dan dilanjutkan oleh para petugas kesehatan di tatanan kesehatan primer yaitu Puskesmas. sehingga saat satu tahun yang akan datang kami bisa meninggalkan daerah penempatan dengan elegan, dengan catatan keberlanjutan program-program akan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan tersebut. untuk itu sebelum keberangkatan, kami ditempa dengan berbagai materi terkait bidang keilmuan kami yang tiap tim terdiri dari dokter, perawat, bidan dan dua orang pemerhati kesehatan.

Training sebelum keberangkatan itu telah berlalu, dan kini kami telah melalui waktu satu bulan lebih di daerah penempatan di Karawang. Hari itu Selasa, 16 September 2014 kami Tim Karawang yang terdiri dari dr. Dianing Latifah seorang dokter sekaligus team leader, Mustafidz seorang perawat, Fitri Yanti seorang bidan dan Farahdilla Lailatul Qori’ah dan Happy Ari Satyani sebagai pemerhati Kesehatan Masyarakat dilepas dari lokasi training di Museum Listrik dan Energi Baru, TMII. Saat tim lain masih memanfaatkan waktu mereka untuk menyiapkan keperluan-keperluan menuju daerah penempatan, kami yang lokasi penempatannya paling dekat berangkat lebih dahulu.



Tidak ada perbedaan pemandangan selama perjalanan Jakarta-Karawang, kecuali setelah keluar tol Karawang Barat. Kami melewati aliran sungai yang tak putus-putus dan jalan yang mulai bergoyang. Dan kondisi itu tetap sama hingga kami tiba di lokasi penempatan, Kecamatan Pakis Jaya. Hanya sedikit yang berbeda, semakin menjauh dari Jakarta, sepanjang aliran sungai semakin banyak helikopter di pinggirannya. Kami tiba di Pakis Jaya saat menjelang maghrib, saat kami baru saja terbangun menghadapi kenyataan itu. sore itu kami disambut dengan sukacita oleh PN 2 yang akan segera berakhir masa tugasnya.

Keesokan harinya kami juga segera disambut oleh kegiatan yang dilaksanakan tiga hari berturut-turut, Pelatihan kader Pendamping Makanan Bayi dan Anak (PMBA). Pelathan itu dilaksanakan di desa binaan, Desa Tanjung Pakis, dengan peserta para kader posyandu. Tanjung Pakis adalah sebuah desa di wilayah pesisir Pakis Jaya. Cukup excited dengan kegiatan pelatihan itu yang sekaligus bisa berkenalan dengan para kader. Melalui kegiatan pertama itu juga, kesan pertama yang tampak para kader Posyandu disana sudah aktif. Itu juga membuat kami optimis dengan tujuan kami datang ke daerah ini, yaitu memandirikan masyarakat terkait program kesehatan.

Selama dua minggu kami bersama PN 2 melakukan Handover kegiatan. Selama dua minggu itu kami berkenalan dengan para stakeholder antara lain Dinas Kesehatan, BPLH (Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup), UPTD untuk kegiatan yang melibatkan sekolah, berkenalan dengan beberapa perangkat desa yang ada melalui minggon desa dan tidak lupa seluruh team kerja Puskesmas tempat kami bertugas.  Selain itu kami juga berkenalan dengan para Pokja (Kelompok Kerja) dari program-program yang telah dibentuk dan akan kami lanjutkan dan juga berkenalan dengan para kader Posyandu.

Setelah masa handover itu, sudah banyak yang kami lalui di sini. Selain kami mulai membuat perencanaan untuk program kerja kami selama satu tahun kedepan, kami juga tetap melakukan pelayanan dan terus melakukan follow up untuk program yang membutuhkan keberlanjutan. Kami turut berpartisipasi untuk kegiatan pelayanan di dalam dan di luar gedung untuk mengenali permasalahan-permasalahan program di lapangan. Kami mengikuti kegiatan Posyandu di beberapa dusun untuk mengevaluasi kembali cara kerja di posyandu-posyandu itu, mengikuti kelas ibu hamil di delapan desa yang ada, follow  up kegiatan STBM untuk program Stop BABS, melakukan pelayanan Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) untuk desa yang cukup jauh aksesnya terhadap pelayanan kesehatan, selain itu kami juga mengunjungi bayi Gizi Buruk, ibu hamil Risiko Tinggi (Risti) dan melakukan otopsi verbal untuk kasus kematian bayi di salah satu desa. Di luar itu kami berdiskusi banyak terkait program-program kesehatan dengan para pemegang kepentingan yang ada.


Dari kegiatan-kegiatan tersebut kami mulai bisa memilah siapa-siapa saja sumber kekuatan dan orang-orang yang perlu didorong untuk mencapai tujuan-tujuan program di layanan kesehatan Primer. kami juga mulai menelaah sumber-sumber yang akan bisa kami manfaatkan untuk membantu kinerja program-program tersebut. meskipun tidak dapat kami pungkiri bahwa kami juga bertemu sumber-sumber hambatan yang bisa kapan saja mematahkan semangat kami. Melalui proses ini kami hanya berharap mimpi yang telah kami bangun akan tetap sama selama satu tahun kedepan. Mimpi meningkatkan dan mempertahankan kondisi yang sudah ada ini untuk pelayanan kesehatan primer yang lebih baik. 




Karawang, 02 November 2014
Happy Ari Satyani

0 komentar:

Post a Comment